Seringkali kata kata “sederhana” ini muncul dan sering terdengar. Bahkan mungkin dianggap sebagai angin lalu saja. Bagaimana tidak?, kata sederhana dianggap hanya sebagai wacana saja bagi sebagian orang. Doktrin tentang sederhana ini telah berhasil terpaku dalam pikiran dan hati saya sejak pendidikan sekolah dasar. Dari lingkungan sederhana, kata kata sederhana ini telah diajarkan. Bukan hanya lingkungan sederhana, aplikasi kehidupan sederhana entah apapun tingkat sosialnya.
Sederhana adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan keperluan. Bukan berarti kita juga butuh apa yang namanya hedonis. Tentu saja ini salah. Sederhana ini bukan berarti harus pelit terhadap keperluan diri kita sendiri. Kesadaran akan pentingnya sederhana ini diperlukan kapanpun. Hakikat sederhana akan mengingatkan kita tentang kelapangan dan ketenangan hati. Beranggapan sederhana adalah memandu diri kita untuk selalu pada hubungan dekat dengan sang Pencipta.
Sederhana dalam beberapa aplikasi kehidupan, entah itu melingkupi sederhana materi dan sederhana sikap. Sederhana materi bisa dilihat dari kesederhanaan yang bersahaja, artinya tidak melepas hawa nafsu terhadap semua hal keduniawian, menghindari hedonis yang akan mematikan hati kita. Bukan berarti sederhana dalam penampilan itu cuek terhadap penampilan, acak acakan, kostum lusuh dan sebagainya. Sederhana disini betul betul menempatkan sesuatu pada tempatnya secara tidak berlebihan. Sederhana harta tercermin dalam sikap kesadaran dan kedermawanan. Ingat juga, bahwa semua hakikat dunia sama sekali bukan hak kita. Semua itu pinjeman. Enggak sopan juga tiba tiba mengaku ngaku semuanya milik kita, bukan berarti semua harta jika ada pada genggaman kita menjadi milik kita. Salah. Menumpuknya harta itu juga semakin menyibukkan manusia loh….. 🙂
Sederhana dalam sikap, berkata sesuai dengan keperluan, menghindari gurauan yang berlebihan dan memelihara kualitas perkataan, dimana semuanya itu mencerminkan sikap kederhanaan perkataan.
Yakin dah, jika perkataan kita terjaga dalam perkataan, maka ketenangan hati lah yang dapat kita peroleh. Kesederhanaan yang benar benar bermanfaat adalah terjaganya diri dari berbagai kecelakaan hawa nafsu. Menjaga diri dari pelbagai sikap negatif itu mudah. Susahnya adalah mengatakan “tidak” terhadap serangan godaan yang ngajak ke arah nyimpang. Ini poinnya.
Hakikat kehidupan itu terletak pada manfaat. Maksudnya?. Menjadi manfaat untuk orang lain. Keyakinan akan pertolongan Allah lah yang menjadikan diri kita mantep untuk terus belajar dan berkarya positif. Senyuman yang mengembang setiap waktu akan menjadi akibat terhadap keyakinan kita kepada pemilik ratusan manusia di bumi ini. Tidak ada yang lain.
Kesederhanaan akhlak terlihat dari orang orang yang memiliki label ‘Ihsan’. Inilah kuncinya. Sikap dan perkataan dengan kualitas Ihsan akan menghasilkan orang orang dengan kualitas unggul. Tanpa sikap ini, usaha untuk menjadi manusia bermanfaat pun susah.
Keyakinan akan sang Maha Pemilik nyawa akan menghasilkan hasil yang unbelieveble. Mengenai keyakinan ini, saya teringat kisah yang disampaikan oleh salah satu guru Darul Qur’an, Ust. Yusuf Mansur. Ini kisah nyata tentang keyakinan seorang manusia akan pertolongan dan berkah Allah.
Ada seorang pemuda, seperti pemuda yang sedang mencari pekerjaan di Jakarta yang menjanjikan kesempatan lapangan pekerjaan. Tapi, kesempatan ini menjadi susah didapat mengingat persaingan pencari kerja yang setiap tahunnya meningkat. Pada suatu pagi, dia sudah bersiap siap untuk berangkat. Namun rupanya dia merasa masih sangat mengantuk. Karena apa?. Tak biasa biasanya pada malamnya, si nenek pemuda ini menyuruh pemuda ini untuk sholat tahajjud. Keyakinan si nenek ini adalah siapa tahu Allah menghendaki sesuatu yang terbaik, dan apapun hasilnya adalah membawa berkah bagi si pemuda tersebut. Mengikuti perkataan neneknya, pemuda ini tahajjud dan berdoa. Sama sekali dalam hatinya tak pernah terbersit apa yang bakalan terjadi besok pagi.
Paginya, pemuda ini berangkat naik angkutan umum menuju di ke Sudirman. Tak tersa, karena dia ketiduran, kebablasan lah pemuda ini. Dia bangun dengan kagetnya, karena merasa bahwa kantor tempat dia interview telah lewat. Tak ada cara lain selain balik arah lagi. Pemuda ini sudah menduga bahwa dia akan terlambat. “Pasti telat nih..”. Keluh si pemuda sambil naik angkutan berbalik arah menuju kantor tadi. Tak berapa lama, masuklah penumpang dengan penampilan kusut, Bapak bapak lah. Terjadilah perbincangan antara si Bapak ini, katakanlah Pak Bambang dengan si pemuda ini.
“Mau kemana mas?”. Tanya Pak Bambang.
“Mau ke kantor daerah Sudirman Pak, ada jadwal interview. Tapi saya terlambat nih Pak. Tak biasa biasanya saya semalem tahajjud, kata nenek saya supaya dipermudah.”
“Oh…oh..begitu ya.”
“Iya Pak…ngomong ngomong Bapak mau kemana?.”
“Saya mau ke kantor daerah Sudirman juga. Kamu mau ke kantor apa? lantai berapa?.”
“Iya Pak, saya mau ke kantor A, lantai 20.”
“Loh, sama. Saya juga mau ke kantor itu. Kamu mau interview?”
“Iya Pak.”
“Mana surat panggilannya?. Saya mau lihat dulu.”
“Iya Pak. Silahkan.”
“Loh. Ini kan nama dan tanda tangan saya disini. Ayo kita bareng bareng saja nanti.”
“Tapi Pak, saya kan sudah terlambat, apa mungkin saya masih bisa ikut interview?.”
“Loh saya kan juga telat kan?…”
“Iya Pak.”
Mereka berdua pun turun dan langsung masuk ruangan kepala HRD perusahaan tersebut untuk proses interview.
Usut punya usut, ternyata si Pak Bambang, bos HRD ini ban mobilnya kempes. Mudah bagi Allah untuk membikin ban mobil kempes. Iya nggak??. Mobil ban kempes, dia nungguin taksi beberapa lama enggak dapet juga. Akhirnya lewat lah angkutan yang dinaikin pemuda tadi. Gampang bagi Allah untuk menggerakkan hati Pak Bambang untuk naik angkutan si pemuda dan duduk di sebelah pemuda tadi dan terjadi perbincangan tadi. Semua itu tidak ada yang serba kebetulan, semuanya sudah ada yang atur. 🙂
Subhanallah. Contoh simpel dalam sebuah keyakinan kita terhadap Dzat pemberi nyawa. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Kita tidak akan sanggup menebak nebak apa yang terjadi pada diri kita selanjutnya. Apa yang akan terjadi pada keluarga, harta dan semua yang ada di samping kita.
Maka, benar benar selalu memegang kata sederhana ini akan dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa yang kita sendiri pun tidak bisa memprediksi apakah itu.
Semua kejadian di bumi ini adalah misteri. Tapi mesteri ini akan menjadi positif dan selalu membawa kebaikan jika keyakinan dan hubungan kita terhadap pemilik kunci misteri ini kuat. Insyaallah.
-6.211544
106.845172