SURPRISE !
“Alhamdulillaaaah…..Alhamdulillaaaah…Alhamdulillaaah..”
Aku mengucap syukur yang tiada henti henti ketika akhirnya Allah mengizinkan aku untuk mengunjungi dan menapakkan kakiku di tanah Nya yang lain. Jepang. Ah, rasanya masih ingat beberapa tahun yang lalu, semester akhir kuliah aku belajar Nihon go!. Aku tidak menyangka akhirnya anak kampung yang dungu bisa nyampe juga di negeri matahari terbit tanpa dugaan, yang awalnya seperti malas saja, karena sudah tidak minat.
Tak henti hentinya aku ucap syukur ketika pesawatku mendarat dengan selamat di Haneda International Airport. Kuucapkan, Assalamu’alaikum Japan !.
Akhirnya aku sampai juga di negeri impian yang terlupakan. Penerbangan 7 jam membuatku melupakan kepenatan yang ada. Semuanya tergantikan dengan rasa kagumku setelah mendarat selamat di Tokyo.
Entah mengapa, begitu sampai di Tokyo ada keinginan yang tiba tiba muncul. Aku ingin mengunjungi Masjid disini, Aku bergumam sendiri. Aku ingin lebih mengetahui sisi lebih dalam bagaimana kehidupan muslim di negeri sakura ini.
Setelah puas beristirahat, selang kedatanganku tepat dengan Hari raya Idul Adha, 6 Oktober 2014, aku bertekad untuk mengunjungi salah satu masjid terbesar di Jepang, yaitu Masjid Camii, Tokyo.
Setelah shalat dzuhur, kebetulan cuaca juga bersahabat, aku memutuskan untuk memulai perjalanan. Berbekal petunjuk Hyperdia yang terpercaya, 🙂 akhirnya aku sampe juga di Masjid ini, walaupun full of confused. Bingung karena sistem transportasi di tempat ini bagusss bangeeettt.
Masjid Camii terletak dekat dengan Stasiun Yoyogi Uehara. Sangat dekat. Hanya berjalan kaki sekitar 10 menit. Aku memutuskan  untuk mengunjugi Stasiun Tokyo terlebih dahulu. :). Dan sekali lagi, aku terkagum kagum seperti anak desa yang baru mengunjungi tempat yang sangat bagus, dimana menjadi salah satu yang beruntuk, aku berada di sini.
Seni arsitektur dari gedung stasiun Tokyo sangat megah. Satu hal yang harus dilakukan disini. Berfoto !. Norak ya….Emaaaanggg..:p.
Karena aku baru pertama kali mengunjungi negeri ini, pantes agak ding dong sama arah utara selatan. Maka dari itu, setiap pergi kemana mana harus membawa barang wajib, PETA. Â Merasakan atmosfir yang baru, menjadi hal yang “berbeda” dengan negeri asal. Pengalaman yang tak terlupakan.
Menggapai stasiun Yoyogi Uehara lumayan dibutuhkan kesabaran. Ternyata cukup jauh juga. Tapi, setelah sampai di tempat ini, capeknya perjalanan terbayar sudah.
Setelah berpuas puas mengambil foto sana sini dengan style jeprat jepret amatir, maka aku pun memutuskan untuk segera berangkat lagi dengan Eki yang sudah tersusun rapi jadwal keberangkatan nya.
Kereta yang nyaman dengan penumpang yang tidak horor, membuatku menjadi nyaman. Entah mengapa, kebiasaan penumpang di sini lebih aku sukai daripada tabiat penumpang penumpang di negeri sendiri. 😦
Setelah sekitar 30 menit dari Tokyo (kurang lebih ya…), karena di setiap stasiun banyak jeprat jepret yang nggak jelas juga. :p. sampailah di Stasiun Yoyogi Uehara. Stasiun ini  adalah stasiun yang paling dekat dengan Masjid Camii. Meskipun pada awalnya sempat nyasar sedikit sedikit.
*****
Be Continued from Yoyogi Uehara for next
#Udah keburu sore 😀